King pram On Senin, 09 Mei 2011


Kejahatan Yahudi
Tragedi Flotilla pekan lalu benar-benar menggetarkan hati manusia di seluruh dunia yang masih memiliki nurani kemanusiaan. Sehingga kutukan terhadap kebiadaban Israel terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Tragedi itu menunjukkan dengan kasat mata, betapa kejahatan Israel tidak memandang agama, ras, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pokoknya siapa saja yang menentang kebijakan Israel memblokade Gaza akan mereka serang dengan cara apa pun. Kejahatan semacam ini belum seberapa dibandingkan dengan kejahatan nenek moyang mereka terhadap para Nabi. Berikut ini sejumlah kejahatan Yahudi yang direkam oleh Al-Qur’an dan Hadits.
Allah Ta'ala berfirman:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
"Dan telah Kami tetapkan  bagi Israil dalam al-Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. Al-Isra: 4)
Kejahatan Yahudi disebabkan sifat dengki mereka:
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi) menginginkan sekali agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran......". (QS. Al-Baqarah:  109)
Makar jahat mereka yang pertama terjadi pada zaman Nabi Ya’qub, moyang mereka. Mereka berkeinginan menyingkirkan saudaranya sendiri, Yusuf  yang berakhlaq mulia sehingga mereka lebih dicintai bapaknya. (QS.Yusuf: 7-18). Kegemaran mereka membunuh para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi Yahya secara kejam yaitu memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas. Nabi Zakaria juga dibunuh secara keji, yaitu dengan digergaji tubuhnya. Kedua pembunuhan ini terjadi pada masa pemerintahan raja Herodes. Mereka juga gemar membunuh orang-orang sholeh lainnya.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih". (QS. Ali Imran: 21)
Yahudi telah membunuh para Nabi dan Rasul seperti membunuh Nabi Yahya secara kejam dengan memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas. Nabi Zakaria juga dibunuh secara keji dengan digergaji tubuhnya.
Nabi Isa pun tidak luput dari rencana busuk mereka, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkannya. “Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa ibnu Maryam Rasul Allah”. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh dan salib itu ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka (Yudas Iskaryot). Sesungguhnya orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan tentang (yang dibunuh) itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka  bunuh itu Isa”. (QS. An-Nisa’: 157).
Zu Nuwas adalah seorang raja Yahudi Najran di Yaman yang sangat fanatik, tidak ingin ada agama lain di daerah kekuasaannya. Alkisah ada sekelompok pengikut Nabi Isa yang setia (Nasrani), ketahuan oleh mata-mata kerajaan. Lalu mereka dipaksa murtad dan masuk Yahudi, siapa tidak mau akan dibakar hidup-hidup. Raja Zu Nuwas memerintahkan pasukannya untuk menggali parit dan menyiapkan kayu bakar, yang akan digunakan untuk membakar umat Nasrani yang tidak mau murtad. Kejadian ini dikisahkan di dalam Al-Qur’an: "Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu, melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah  Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS.  al-Buruj: 4-8)
Singkat cerita, kejahatan Yahudi pada masa RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam-pun tak kurang kejinya. Yahudi Bani Qainuqa' adalah Yahudi pertama yang mengingkari janjinya dengan Rasulullah, pemicunya adalah diganggunya seorang muslimah yang datang ke pasar mereka. Ia duduk di depan salah seorang pengrajin perhiasaan, mereka merayunya agar membuka cadar yang dipakainya namun ia menolak. Lalu si pengrajin menarik ujung baju si wanita dan mengikatkannya ke punggung wanita tadi, ketika berdiri terbukalah auratnya, lalu mereka menertawakannya. Sang wanita pun berteriak minta tolong. Seorang lelaki muslim mendengar lalu menerjang si pengrajin dan membunuhnya. Melihat kejadian itu orang-orang Yahudi mengerumuninya, dan beramai-ramai membunuh lelaki muslim tersebut. Mendengar berita kematian lelaki itu, maka keluarganya menuntut pertanggungjawaban orang-orang Yahudi. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam datang bersama para sahabat mengepung mereka selama 15 malam. Atas perintah beliau mereka diberi hukuman untuk meninggalkan Madinah.
Yahudi Bani Nadhir melakukan pengkhianatan yang kedua. Suatu saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pergi ke perkampungan Yahudi bani Nadhir untuk meminta diyat (denda) dua orang muslim yang terbunuh dari Bani Amir, yang melakukan pembunuhan adalah Amr bin Umayyah Ad-Dhimari, seorang Yahudi. Permintaan itu diajukan karena sudah adanya ikatan perjanjian persahabatan antara Rasulullah dengan mereka. Ketika beliau datang mengutarakan maksud kedatangannya, mereka berkata: “Baik wahai Abu Qasim! kami akan membantumu dengan apa yang engkau inginkan.”
Pada saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam duduk bersandar di dinding rumah mereka, kemudian mereka saling berbisik, kata mereka: “Kalian tidak pernah mendapati lelaki itu dalam keadaan seperti sekarang ini, ini kesempatan buat kita. Karena itu hendaklah salah seorang dari kita naik ke atas rumah dan menjatuhkan batu karang ke arahnya”, dan untuk tugas ini diserahkan kepada Amr bin Jahsy bin Ka’ab. Lantas ia naik ke atas rumah guna melaksanakan rencana pembunuhan ini, tetapi Allah melindungi Rasul-Nya dari makar orang-orang Yahudi tersebut dengan mengirimkan berita lewat Malaikat Jibril tentang rencana jahat itu. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bergegas pulang ke Madinah, dan memberitahukan kepada para sahabatnya tentang usaha makar tersebut. Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap pergi memerangi mereka. Ketika orang Yahudi Bani Nadhir mengetahui kedatangan pasukan Rasulullah, mereka cepat pergi berlindung di balik benteng. Pasukan Islam mengepung perkampungan mereka selama 6 malam, beliau memerintahkan untuk menebang pohon kurma mereka dan membakarnya. Kemudian Allah memasukkan rasa gentar dan takut di hati mereka, sehingga mereka memohon izin kepada Rasulullah untuk keluar dari Madinah dan mengampuni nyawa mereka. Mereka juga meminta izin untuk membawa harta seberat yang mampu dipikul unta-unta mereka kecuali persenjataan, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
Peristiwa ini direkam oleh Al-Qur’an:
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
"Dialah yag mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang mereka tidak sangka. Dan Allah menancapkan ketakutan di dalam hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran wahai orang yang mempunyai pandangan". (QS. al-Hasyr: 2)
Yahudi Bani Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga. Mereka membentuk pasukan Koalisi (al-Ahzab), antara pasukan musyrik dan pasukan Yahudi. Suku Quraisy dipimpin Abu Sufyan ibnu Harb, suku Gathafan di bawah pimpinan Uyainah ibnu Hushn, suku bani Murrah di bawah pimpinan Harits ibnu Auf dan  suku-suku yang lain, sementara pasukan Yahudi bani Quraizhah akan menusuk dari belakang. Peperangan Al-Ahzab itu betul-betul menyesakkan dada kaum muslimin yang terkepung, apalagi tingkah golongan munafik yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran kaum muslimin, maka AllahSubhanahu wa Ta'ala mengirim pasukan Malaikat dengan mendatangkan serangan berupa angin topan dan guntur yang memporak-porandakan pasukan koalisi. Mereka kocar-kacir, dan pulang ke tempat masing-masing dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani Quraizhah, lalu Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepada pasukan Islam:  “Bagi mereka yang mau mendengar dan taat agar jangan shalat ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.
Kaum muslimin langsung bergerak menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung mereka  selama 25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam rasa ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar memberikan izin kepada mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau lakukan kepada Yahudi Bani Nadhir. Beliau menolak permohonan mereka, kecuali mereka keluar dan taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyerahkan keputusan atas mereka kepada Sa’ad ibnu Mu’adz pemimpin suku Aus. Keputusan telah ditetapkan yaitu: laki-laki dewasa dieksekusi, harta dirampas, anak-anak dan wanita menjadi tawanan. Hukuman terhadap pengkhianatan Bani Quraizhah lebih berat dari pada Bani Qainuqa' dan  Bani Nadzir, karena dampak dari pengkhianatan mereka hampir saja merontokkan moral kaum muslimin dan membahayakan nyawa mereka semua.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا  إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا  هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالًا شَدِيدًا 
"Hai orang-orang yang beriman ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka disitulah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat". (QS. al-Ahzab: 9-11)
Kehancuran Yahudi
Secara global Al-Qur’an mengabarkan kehancuran Yahudi, seperti firman-Nya:
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
"Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”.  (QS.  Al-Isra’: 7)
Sejak 1948 Yahudi merampas tanah Palestina. Dan sejak 2006 sampai sekarang mereka memblokade Gaza. Sehingga sekitar 1,5 juta jiwa muslim terkurung rapat dari dunia luar. Berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu mereka selalu digagalkan oleh Israel, termasuk misi kemanusiaan yang baru saja diserang pasukan komando Israel di perairan Gaza (Laut Mediterania). Tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu menghentikan kebiadaban Israel. Pengepungan dan pemenjaraan massal oleh penjajah Israel dengan pembangunan tembok pemisah dimulai 16 Juni 2002 di Tepi Barat dengan dalih pengamanan. Panjang tembok tersebut mencapai 721 km sepanjang Tepi Barat, tinggi 8 meter sehingga mengisolasi lahan pertanian milik penduduk Palestina yang ditanami berbagai buah, seperti anggur dan zaitun. Hal ini berakibat perekonomian Palestina terpuruk. Pengepungan ini sudah dinubuwatkan oleh Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam:
"Hampir tiba masanya tidak dibolehkan masuk (embargo) kepada penduduk Iraq meski hanya satu qafiz  makanan dan satu dirham," Kami bertanya dari mana larangan itu?Beliau menjawab: "Dari orang-orang asing yang melarangnya." Kemudian berkata lagi: "Hampir tiba masanya tidak diperbolehkan masuk (blokade) kepada penduduk Syam (Palestina) meski hanya satu dinar dan satu mud makanan." Kami bertanya: "Dari mana larangan itu? Beliau menjawab: Dari orang-orang Romawi." (HR. Muslim)
Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel?  Pasukan Islam dari Khurasan (Afghanistan) dengan bendera-bendera hitam, . . (al-Hadits)
Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: “Akan muncul dari Khurasan (Afghanistan) bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (al-Quds)“. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad). Kehancuran Israel berarti kiamat telah dekat, sehingga banyak orang mempertahankan eksistensi Negara Israel tersebut, namun janji Allah dan Rasul-Nya pasti akan terlaksana:

Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)

Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].
Al-Hafizh Ibnu Hajar  berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Fathul Bari (6/610)]. Wallahu a’lam.
(PurWD/voa-islam.com).



# BAGIAN PERTAMA :
Tafsir Ayat-ayat Surat Al Isra tentang Kehancuran Israel.
Peristiwa isra’ mi’raj terjadi satu tahun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Pada saat itu peristiwa tentang kejatuhan bangsa Yahudi sudah berlalu, kurang lebih selama 500 tahun. Rentang waktu yang cukup lama. Setelah peristiwa isra’ mi’raj tersebutlah permulaan surat Al isra’ atau yang juga disebut Bani Israil diturunkan. Yang menarik, peristiwa isra’ mi’raj Rosul hanya disebut dalam satu ayat saja dalam surat Bani Israil tersebut yaitu Ayat ke 1 (Buka QS Al Isra : 1).
Setelah itu mulai Ayat 2 pembicaraan dilanjutkan tentang :
“Dan telah kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami telah menjadikannya sebagai petunjuk untuk Bani Israil,(dan diwasiatkan kepada mereka) agar kamu janganlah menjadikan wakil (penolong untuk tempat menyerahkan segala urusan) dari selain-Ku?” (QS Al Isra :2)
dilanjutkan QS Al Isra : 4-6
Muncul pertanyaan , apakah hubungan Musa,Bani Israil, dan peristiwa Isra’ ?
Dalam Kitab Taurat, Tuhan telah memutuskan bahwa bani Israil akan memasuki bumi yang diberkati (Palestina). Bahkan disana mereka akan mendirikan pemerintahan. Tetapi kemudian mereka membuat kerusakan besar sehingga menyebabkan Alloh menghukum mereka dengan cara mengirim hamba2-Nya yang tangguh. Setelah kerajaan mereka binasa, mereka diusir dan dicerai beraikan.Perkara ini juga telah dikabarkan Alloh dalam Qs Al maidah :21
“Wahai kaumku masuklah kedalam bumi (Palestina) yang disucikan, yang Alloh telah tetapkan buat kamu.”
Namun kaum Bani israil kembali membuat kerusakan. Ini dimulai sejak kedua nabi Alloh Dawud dan Sulaiman wafat. Orang2 Bani Israil terpecah menjadi 2 bagian yang saling membuat kemungkaran.
Nabi Sulaiman sendiri wafat tahun 935 SM. Setelah itu sebanyak 12 suku bangsa Yahudi membelot. Seiring kerusakan dan kebobrokan moral yang semakin menjadi,serangan musuh pun datang bertubi-tubi. Dimulai dari serangan bangsa Mesir, Lalu yang paling dahsyat adalah serangan dari bangsa Assiria dan Babilonia. Dalam muqadimah Kitab raja-raja Kedua disebutkan bahwa Bangsa Assiria menyerang pada tahun 722 SM pada bagian utara. Pada tahun 586 SM Bangsa babilonia menghancurkan Kerajaan Israil bagian selatan. Disini kita melihat bahwa Kedua bangsa ini lah yang menjadi pelaksana ketentuan Alloh.
Setelah kehancuran Israel oleh bangsa Babilonia, tidak ada lagi negara atau kerajaan Israel Yahudi yang lahir kembali kecuali baru pada tahun 1948 M di bumi Palestina.
Kenapa nubuta ini diberitakan sekali lagi dalam Al quran setelah berlalu hampir 1800 tahun sejak diturunkan pertama kali dalm kitab Taurat? Jawabnya : Seandainya pengkabaran kedua janji Alloh itu telah terbukti sebelum kedatangan Islam, niscaya kita akan sulitmemahami hubungan Bani Israil, Musa, dan peristiwa Isra’ Mi’raj nya Rosulullah. Adapun apabila janji Alloh yang pertama sudah terbukti, lalu janji Alloh yang kedua baru akan terjadi dimasa depan umat Islam, dan sekarang Umat Islam masih menunggu berlakunya janji Alloh yang kedua itu, seperti yang difirmankan Alloh dalam surat Al Isra’ ayat 4-5.
Tafsir Analitik
Dalam bukunya, penulis membuatkan penjelasan tentang Tafsir analitiknya dari QS Al Isra’ ayat 4-5.
“ Dan kami tetapkan kepada Bani Israil di dalam kitab (Taurat),sesungguhn ya kamu akan membuat kerusakan di bumi (Palestina) dua kali, dan sesungguhnya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS Al Isra’:4)
“Maka apabila telah tiba janji pembalasan (atas kejahatanmu) untuk kali yang pertama dari dua (janji pembalasan), Kami datangkan kepada kamu hamba-hamba Kami yang tangguh dan hebat serangannya, lalu mereka menjelajah (merajalela) di segala pelosok kampung-kampung. Dan (peringatan ini) adalah sebuah janji yang pasti ditunaikan.”(QS Al Isra’:5)
Kembali untuk memenuhi janji Terakhir.
Orang-orang Yahudi yang telah tercerai berai dan terlunta-lunta akhirnya kembali ke bumi yang diberkati dan berusaha mencapai kemerdekaan atau paling tidak mendapatkan pemerintahan otonomi.Hal ini di jelaskan dalam Al quran :
“ Kemudian Kami kembalikan lagi kepada mu kekuasaan dari mereka (yang pernah mengalahkan kamu) dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak lelaki yang banyak. Serta kami jadikan kamu kaum yang ramai pasukannya.” (QS AL Isra’:6)
Jika kita teliti kembali dalam realitanya maka berdirinya Negara Israel berdasarkan 6 Unsur , yaitu:
1. Kekuasaan dan negara Israel Yahudi akan dikembalikan sekali lagi kepada mereka setelah berhasil mengalahkan bangsa yang dulu pernah membinasakan kerajaan mereka yang pertama. Berdirinya negara Yahudi kedua dalam sejarah belum pernah terjadi selain pada tahun 1948 M, yaitu setelah berhasil mengalahkan pasukan Arab.(“… kemudian Kami kembalikan lagi kepadamu kekuasaan dari mereka yang pernah mengalahkanmu… .Al Isra’:6)
2. Bangsa Israel dibantu dengan dukungan harta yang melimpah ruah untuk mendirikan negara Israel. (“…dan Kami membantumu dengan harta kekayaan….”).
3. Israel didukung oleh kekuatan para pemuda yang siap berperang untuk mendirikan negara.Terbukti dengan ambisi mereka untuk menghijrahkan pemuda-pemuda yahudi dari berbagai negara ke Palestina, sejak sebelum Israel ada hingga hari ini. (“…dan anak-anak lelaki yang banyak….”)
4. Ketika perang Arab- Israel terjadi,jumlah tentara Yahudi lebih banyak daripada tentara musuhnya (negara Arab). Faktanya pada tahun 1948 jumlah tentara Israel 3x lebih banyak dari tentara Arab.
5. Orang-orang Yahudi berkumpul kembali setelah lama terpecah belah ke seluruh penjuru bumi.
6. Ketika Itu orang-orang Yahudi sudah berasal dar bermacam-macam suku. Adapun kini mereka berasal dari 70 bangsa. (“Maka apabila telah datang janji hukuman yang terakhir, Kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur….”,Al Isra’:104)
# BAGIAN KEDUA :
Penjelasan Matematik Terhadap Nubuat Al Quran.
Dalam sebuah makalah yang dibuat oleh Syaikh Muhammad Ahmad Ar-Rasyid – tentang Tata Dunia Baru – diceritakan tentang perkara berikut :
Sewaktu negara Israel berdiri dan diproklamirkan tahun 1948, seorang perempuan tua Yahudi masuk ke rumah ibu Muhammad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. Ketika ditanya kenapa dia menangis padahal orang-orang Yahudi sedang bergembira, dia menjawab “Sesungguhnya berdirinya negara Yahudi ini menjadi sebab mereka akan dibinasakan. Menurut perempuan tua itu bahwa negara Yahudi yang baru berdiri itu hanya akan berumur selama 76 tahun.Menurut Muhammad Ar-Rasyid perkara ini ada kaitannya dengan putaran komet Heli yang punya hubungan erat dengan kepercayaan Yahudi.
Angka 19 dan Nubuat Kehancuran Israel
1. Berdasarkan kabar perempuan Yahudi tadi, negara Israel hanya berumur 76 tahun saja, yakni 19 x 4. Katakanlah 76 tahun itu tahun Qamariyyah , karena Yahudi menggunakan hitungan bulan Qamariyyah. Tahun 1948 M bertepatan dgn tahun 1367 H, Dgn demikian jika perkiraan tadi benar berarti negara Israel akan berlangsung hingga tahun 1367 + 76 = 1443 H.
2. Setiap kalimah dalam surat Al Isra menunjukkan hitungansatu tahun karena kalimatnya yang berjumlah 1556 itu = 1556 tahun (bilangan tahun antara kehancuran kekuasaan israel pertama hingga peristiwa Isra’). Jumlah ayat surat Al Isra’ sebanyak 111 = jumlah ayat dalam surat Yusuf. Dan Kesamaan ini hanya ada dalam dua surat ini saja.Apabila diteliti, surat Yusuf sebenarnya berbicara tentang ke munculan Bani Israil, sedangkan surat Bani Israil berbicara tentang akhir dari kewujudan Bani Israil di muka bumi suci yang diberkati. Setiap ayat dari surat Al Isra sering diakhiri dgn kalimah seperti : wakiilan, syakuuran, nafiiran, lafiifan…semuanya berjumlah 111. Dari jumlah itu jika dibuang beberapa kalimah yang sering diulang-ulang, maka tinggal 76 kalimah, yakni = 19 x 4. Seperti keterangan terdahulu bahwa setiap satu kalimah mewakili bilangan satu tahun. 76 TAHUN ! Ada 4 ayat dalam surat Al Isra yang terdiri dari 19 kalimah, artinya jumlah kalimahnya 19 x 4. HASILNYA SEKALI LAGI adalah 76!!! Seketika terlintas untuk melihat ayat ke 76 yang ternyata berbunyi :
“Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal melainkan sebentar saja.”(Al Isra:76)
PERHATIKAN, sesudah kata qaliilan (sebentar/sedikit waktu)langsung terdapat nomor ayat yang ke 76!????????
Tulisan Terkait:


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments